Pages

Jumat, 23 Desember 2011

CERPEN

MAAFKAN AKU
Siang ini Monic sangat senang karena kekasihnya Vano baru saja mengajaknya untuk berkencan pada Sabtu malam. Sepanjang perjalanan pulang Monic tersenyum sambil tersipu. Tiba-tiba Vani temannya menghampiri.
“Hei Mon… Tunggu aku dong..” teriak Vani.
“Cepet kesini Van… Aku mau cerita sesuatu nih sama kamu…” teriak Monic dengan dengan wajah yang berbunga-bunga.
Karena bingung dan juga penasaran Vani pun hanya menuruti perkataan Monic. Lalu sejenak berhenti, mereka berdua pun berbincang-bincang.
“Van kamu tau gak? Tadi aku di ajak jalan lho sama Vano nanti pada Sabtu malam! Oh so sweet banget ya..”
“Ih lebay banget sih. Gue juga sering tau di ajak jalan sama Andro cowo gue.” Jawab Vani dengan muka yang suram.
Mereka berdua pun terus saling beradu argument untuk saling mengalahkan. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan pulang mereka.
Sabtu malam pun tiba. Monic begitu senang karena hari yang dia tunggu akhirnya datang juga. Hampir 2 jam Monic tidak keluar kamar. Mama pun bingung.
“Mon, kamu ngapain sih ?” ketuk Mama.
“Gak ngapa-ngapain kok ma…!” jawab Monic santai.
Tiba-tiba hp berdering. Dengan cepat Monic mengangkat telfonnya. Ternyata itu telfon dari Vano kekasih monic. Setelah menerima telfon tersebut, Monic langsung kecewa. Itu karena dengan mendadak kekasihnya Vano membatalkan janjinya bersama Monic. Monic sangat kesal dan merasa bahwa Vano hanya sekedar berbicara kosong.
Keesokan harinya Vano menghampiri Monic.
“Mon aku minta maaf soal semalam ya..”
“apa? Kamu dengan gampangnya meminta maaf sama aku. Kamu tau gak ? aku tuh kecewa banget sama kamu soal semalam.” Jawab Monic dengan sangat kesal.
Setelah percekcokan tersebut Monic langsung pergi meninggalkan Vano tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Vano benar-benar menyesal karena dia tidak bisa membahagiakan Monic. Namun semua itu sudah berlalu dan Vano hanya bisa meratapi nasibnya.
Ketika pulang sekolah Monic bercerita pada Vani sahabatnya.
“Van, aku sedih banget nih..”
“emang kenapa Mon?” Tanya Monic dengan rasa penasaran.
“kamu tau kan kalo pada Sabtu malam, aku berencana jalan sama Vano. Tapi entah kenapa tiba-tiba Vano membatalkan acara date kita. Aku gak tau atas alasan apa dia batalin acara itu, dan sekarang aku berantem sama dia.” Cerita Monic dengan sedih.
“Kamu harusnya bisa ngertiin dia Mon.. siapa tau emang pada saat itu dia lagi ada acara yang benar-benar penting yang gak bisa di tinggalkan..”
“iya juga ya?” jawab Monic.
“ya sudah sekarang kamu mending minta maaf sama dia.. Supaya kalian bisa balik lagi…oke temanku sayang..”
“oke deh.. makasih ya..” seru Monic.
Akhirnya hubungan Monic dan juga Vano berjalan seperti biasa. Mereka semakin dekat. Selain itu mereka juga bisa lebih saling mengerti. Teman-teman di sekolah sangat mengagumi hubungan yang terjadi di antara mereka berdua. Teman-teman sangat salut akan kesetiaan mereka berdua. Sampai suatu hari ada seorang murid baru yang bernama Amel. Dia merupakan remaja yang cantik. Pada suatu hari tanpa sengaja Monic melihat Vano berjalan bersama amel di sebuah mal. Monic pun langsung terbakar cemburu.
Lalu tanpa pikir panjang Monic pun memutuskan hubungan dengan Vano. Vano begitu tertekan atas kepergian Monic dari hidupnya. Vano tidak tahu apa hal yang ia lakukan sehingga kekasihnya pergi meninggalkannya.
Kesedihan Vano begitu terlihat terutama di sekolah. Banyak teman-teman Vano yang merasa kasihan karena Vano terlihat begitu sedih
“eh cup kenapa tuh Vano ?” Tanya Birma.
“gak tau juga deh… katanya sih karena si Monic mutusin dia” jawab Ucup.

Sudah 2 minggu Vano tidak masuk sekolah. Namun tidak ada yang tau mengapa Vano tidak masuk sekolah. Monic yang adalah mantannya mulai memikirkan Vano.
“Vano kemana ya? Kok sudah 2 minggu gak masuk ya?” Tanya Monic.
“aku juga gak tau nih. Wah kamu kangen ya Mon.. jangan-jangan kamu masih sayang sama dia ya.” Jawab Vani.
“ihh mana mungkin.”
Pada hari itu wali kelas memberitahukan bahwa Vano tidak masuk karena ia sakit. Ketika mendengar itu kagetlah Monic. Monic segera mendatangi rumah Vano, namun pembantu rumah mengatakan bahwa saat ini Vano sedang dirawat di rumah sakit.
Pada hari itu juga Monic segera menuju rumah sakit. Orangtua Vano mengatakan bahwa Vano mengalami penyakit Leukimia. Monic begitu kaget mendengar hal tersebut.
“Tante harap kamu bisa membahagiakan Vano di sisa akhir hidupnya.”
“baik Tante.” Jawab Monic
Hati Monic begitu sedih karena dia tidak pernah mengetahui bahwa sebenarnya Vano hanya punya waktu sebentar dalam hidupnya di dunia. Monic memiliki niat untuk membahagiakan Vano di sisa akhir hidupnya.
“Van maafkan aku yah..” Seru Monic.
“Aku maafin kamu kok. Asal kamu tau yah, Amel itu saudara aku.” Cerita Vano
Saat mendengar cerita Vano monic menjadi merasa bersalah sampai akhirnya ia pun meneteskan air mata. Monic selalu ada di samping Vano. Mereka berdua kembali saling bercanda gurau. Orangtua Vano sangat bahagia karena melihat anaknya yang dapat menghabiskan sisa hidupnya di dunia ini dengan perasaan bahagia.
“Van, aku harap kamu ingat kalau aku selalu mencintaimu.”
“aku selalu ingat kok Van.” Jawab Monic.
Setelah berkata demikian akhirnya Vano menghebuskan nafas terakhir dan meninggal. Monic menangis tersedu di pelukan jenasah Vano.
Monic tak pernah melupakan Vano. Penyakit Leukimia merenggut nyawanya dengan begitu cepat. Namun Monic tetap memiliki sebuah luka yang tak akan pernah hilang di dalam hatinya.
“Maafkan aku Vano.”

0 komentar:

Posting Komentar