ini dia :D :
Mungkinkah Gus Dur
benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang
percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela
“ideologi”nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.
Tapi, ini mungkin jawaban
yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama
dan leluhur.
“Saya datang ke makam,
karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.”
Katanya.
******************************
2. Berdoa Sebelum Makan
Waktu Gus Dur menjabat
Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh
Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya.
Ini pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.
Sekali waktu, selesai
misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia
melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak:
“Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar
sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si
pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti,
berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa
sebelum mati.
Selesai berdoa, sang
pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau.
Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan
berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik
mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya
kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah kamu
ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang
berdoa. Berdoa sebelum makan!”
*******************************
Rombongan jamaah haji NU
dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja
kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara
kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.
Melihat itu, rombongan
jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”
*******************************
Saking udah bosannya
keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia
mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling
dunia. Boleh dong, emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat kepresidenan.
Seperti biasa…
Setiap presiden selalu
ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.Tidak lama presiden
Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: “Wah
kita sedang berada di atas New York!”
“Itu.. patung Liberty
kepegang!”, jawab Clinton dengan bangganya.
Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. “Tau nggak… kita sedang berada di atas kota Paris!”, katanya dengan sombongnya.
Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. “Tau nggak… kita sedang berada di atas kota Paris!”, katanya dengan sombongnya.
“Wah… kita sedang berada
di atas Tanah Abang!!!”, teriak Gus Dur.
“Lho kok bisa tau sih?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.
“Lho kok bisa tau sih?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.
Karena disombongin sama
Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat…
“Ini… jam tangan saya ilang…”, jawab Gus Dur kalem.
“Ini… jam tangan saya ilang…”, jawab Gus Dur kalem.
Presiden Indonesia: “Wah…
kok bisa tau juga?”
“Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden Perancis tersebut.
Presiden Indonesia (Gus Dur): “Lho kok bisa tau sih?”
“Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden Perancis tersebut.
Presiden Indonesia (Gus Dur): “Lho kok bisa tau sih?”
*******************************
Suatu
ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm … babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm … babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
*******************************
6.Cuma Takut Tiga Roda
Suatu hari, saat Abdurarahman
Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius. Pembicaraan
bertopik isu terhangat dilakukan selesai menghadiri sebuah rapat di
Istana Negara.
Diketahui, pembicaraan
itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu melanda kota Jakarta. Gus Dur
pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.
“Menurut Anda, mengapa
demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?” tanya seorang
menterinya.
“Ya karena Gubernur DKI
Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar
di Kota Jakarta ini. Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama
tiga roda…!”
*******************************
7. Membuang Presiden
Apa akibatnya kalau
seorang presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah
seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah,
karena menganggap presidennya telah berkhianat.
Tapi ini cerita Gus Dur
tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah
mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas
bertingkah neko-neko.
Anak kedua presiden ingin
mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso
dari sebuah pesawat terbang.
Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden
juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua
kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut
menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin
populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa
membahagiakan rakyat?”
“Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”
“Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”
*******************************
8. Becak, Dilarang Masuk
Saat menjadi Presiden,
Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan Mahfud MD tentang orang
Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.
Ceritanya ada seorang
tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar
rambu “Becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu
gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh
dimasuki becak.
“Apa kamu tidak melihat
gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak polisi.
“Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada
pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh
masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh, apa kamu tidak
bisa baca? Di bawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,”
bentak Pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak
bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan,
bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.
*******************************
9. Argometer Japan yang Cepat
Di luar Hotel Hilton, Gus
Dur bersama sahabatnya yang seorang turis Jepang mau pergi ke Bandara. Mereka
naik taksi di jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang banget, menyalip taksi
tersebut. Dengan bangga si Jepang berteriak, “Aaaah Toyota made in Japan sangat
cepat…!”
Enggak lama kemudian
mobil lain nyalip juga taksi tersebut. Si Jepang teriak lagi “Aaaah Nissan made
ini Japan sangat cepat.” Enggak lama kemudian lewat lagi satu mobil
menyalip mobil tersebut dan si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubishi made in
Japan sangat cepat…!” Gus Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat si
Jepang ini bener-bener nasionalis.Kemudian, sesampainya di bandara, sopir taksi
bilang ke si Jepang.
Supir taksi : “100 dolar
please…”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan sangat cepat sekali!!”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan sangat cepat sekali!!”
*******************************
10. Pikiran porno
Dalam suatu kesempatan
Gus Dur mengeluarkan sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu bagian dari upaya Gus Dur
menyampaikan joke.”Alquran itu kita suci yang paling porno. Ya kan bener, di
dalamnya ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul kan?”
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”
Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul. “Tapi Gus, Alquran kan bahasanya sopan?”
“Betul, juga bahasa di luar Alquran banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu,” jawab Gus Dur.
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”
Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul. “Tapi Gus, Alquran kan bahasanya sopan?”
“Betul, juga bahasa di luar Alquran banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu,” jawab Gus Dur.
*******************************
11. Atlet Berlari dikejar Serdadu
Hampir tak ada negara
yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan
salah satu cara promosi negara masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini
juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa negara
peserta. Wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya,
dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat
melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sidney yang baru lalu.
Gus Dur lalu bercerita
tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa
tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas.
Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan
selisih waktunya pun terpaut jauh.
Maka, dia langsung
dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi.
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”
*******************************
12. Peluru Juga Habis…
Ini cerita Gus Dur
tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme
hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar
bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan
macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang
kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena
manejemennya jelek, antrean umumnya sangat panjang, dan banyak orang yang tidak
kebagian jatah.
Begitulah, seorang
aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru
itu bekerja. Di sebuah antrean roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak
kebagian, aktivis itu menulis di buku catatannya, “roti habis.”
Lalu dia pergi ke antrean
bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat “bahan bakar
habis!”, kemudian dia menuju ke antrean sabun. Wah pemerintah kapitalis baru
ini betul-betul brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah
sabun. Dia menulis besar-besar “SABUN HABIS!”.
Tanpa dia sadari, dia
diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu,
si intel menegur “Hey bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih
yang kamu catat?”.
Sang aktivis menceritakan
bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam
mendistribusikan barang bagi rakyat .
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!
*******************************
13. Jawaban Ho..oh
Seorang
ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di
Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang
penjual rokok. “Apa betul ini Jalan Sudirman?” “Ho oh,” jawab si penjual rokok.
Karena
bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang
Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. “Apa ini Jalan Sudirman?” Polisi
menjawab, “Betul.”
Karena
bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur
yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. “Apa ini Jalan Sudirman?”
Gus Dur menjawab “Benar.”
Bule
itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu
akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok
dijawab “Ho oh,” lalu tanya polisi dijawab “betul” dan yang terakhir dijawab
Gus Dur dengan kata “benar.”
Gus Dur
tertegun sejenak, lalu dia berkata, “Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada
tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA
maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan
Universitas maka jawabannya benar.”
Ajudan
Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?”
Dengan
spontan Gus Dur menjawab, “Ho … oh!”
*******************************
14. Syukur Tidak Bisa memanjat
Guyonan itu, rupanya,
tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur
di depan DPR Kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai
seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR Akbar
Tandjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato
dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus
Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat
Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat
Begitu menariknya, karuan
saja pidato presiden kini banyak ditunggu penonton televisi. Padahal, dulu-dulu
kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu tidak
menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota
DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka
sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu,
perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.
perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.
*******************************
15. Gus Dur Dicium Artis Cantik
Magnet sense of
humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem seorang artis cantik saat
hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen, Jawa
Tengah. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium)
pipi Gus Dur tanpa pake permisi. Jelas beberapa di antara mereka yang hadir
langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiai nyentrik cuma diem
aja disun (dicium) artis cantik.
Tak lama kemudian begitu
sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang di antara mereka, langsungnumpahin sederet
kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan di dalam hati.
“Loh Gus, kok Gus
Dur diam saja sih disun sama perempuan?’”
Dengan santai dan..
silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban
sepele.
“Lha wong saya kan
nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan pengen….”
Gus Dur emang seseorang yang luar biasa banget....
ONLY GUS DUR